Minggu, 25 Desember 2022

Sampaikanlah Nasehat Meskipun Pahit

  Admin       Minggu, 25 Desember 2022

 

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. Ali Imran: 104). Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa ajaran Islam menyuruh umatnya untuk selalu menjadi penyeru kebajikan dan memberantas kemungkaran.  Tentunya sikap berani menjadi pribadi penyeru mempunyai resiko, karena pada dasarnya apapun yang kita lakukan di dunia ini selalu ada resiko, hanya saja tingkat resiko yang dihadapi berbeda-beda tergantung besar kecilnya perbuatan yang dilakukan oleh seseorang. Tetapi yang pasti, dimana pun kita berada sikap, menjadi penyeru dan pencegah kemungkaran tidak boleh hilang dan luntur.

Meskipun berbagai rintangan, tantangan, hadangan dan intimidasi menyongsong di depan kita, maka hendaknya kita tetap konsekwen. Karena apa yang kita lakukan adalah berdasarkan perintah Allah Swt. Tersebut. Untuk itu sikap berani dan tidak takut resiko hendaknya dipuelarnyai oleh orang-orang yang telah menjeburkan dirinya ke medan dakwah. Di antara contoh nyata tentang sikap untuk memposisikan diri sebagai penyeru kebajikan dan pencegah kemungkaran dapat dicermati pada sosok Susno Duaji. Sosok Susno Duaji yang berani memberantas makelar kasus, merupakan bukti implementasi dari sikap pribadi yang menerapkan amar makruf nahi mungkar.

 Ajaran Islam komitmen terhadap kemaslahatan manusia. Ajaran Islam menjunjung tinggi sikap-sikap patriotis, yaitu sikap yang berani mengutarakan kebenaran,berani mengungkap berabagi maksiat dan kemungkaran. Tidak heran jika Nabi Muhammad Saw menyatakan “sampaikanlah meskipun hanya satu ayat” dalam kesempatan lain, Nabi Muhammad Saw menyatakan”sampaikanlah kebenaran meskipun terasa pahit.” Hal ini memberi kesan bahwa mengungkap kebenaran bukanlah perkara yang mudah, mencegah kemungkaran pukanlah sesuatu yang gampang, perlu sikap dan kepribadian yang tegar dan sabar.

Hal ini dapat dipahami dari Firman Allah yang menyatakan,”demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”(QS. Al-Asr: 1-3). Dalam ayat  tersebut digambarkan bahwa setiap orang akan merugi, jika tidak  menjadi pribadi-pribadi yang beriman, pribadi-pribadi yang meyakini semua informasi dari Allah Swt. Hal ini dibuktikan dengan kualitas keimanannya yang baik. Keimanan yang baik dapat dicermati dan ditilik dari perilaku, sikap dan kepribadiannya, seperti amal-amal soleh, yang kesemuan amal tersebut hanya untuk Allah semata.

 Selain, bersikap sebagai penyeimbang antara menyuruh kebajikan dan mencegah yang mungkar, perlu juga di barengi dengan sikap sabar, konsisten dan tawakkal kepada Allah. Jaika menapaki  jalan dakwah, terutama dalam mengungkap kebenaran, kebajikan, dan mencegah kemungkaran, mengungkap skandal korupsi, makelar kasusu di tempat kerja membutuhkan kesabaran, keuletan dan ketangguhan iman, hati dan kepribadian. Karena jalan yang kita tempuh tersebut akan banyak mengalami gangguan dan beresiko tingi, baik terhadap diri, keluarga , kariri, bahkan nyawa kita sendiri.

Berdasarkan ayat tersebut, maka perlu kesabaran dalam upaya menasehati, mengungkap kebenaran dan mencegah kemungkaran, termasuk menyadari bahwa setiap mengungkap kebenaran itu seperti makan sesuatu yang pahit, tetap dikakukan meskipun hanya satu potong kebenaran, walaupan nyawa taruhannya.

Dalam  hadis dinayatakan, “ketika seseorang memohon  syahid kepada Allah dengan ikhlas, maka Allah akan memberi pahala kepada orang tersebut mati syahid, walaupun ia mati di atas ranjangnya.”(Bukhari, Muslim). Dari hadis tersebut jelaslah, dalam mengungkap kebenaran, mengungkap partek makelar kasus, mencegah kemungkaran, perlu dibrengai dengan niat ikhlas karena Allah, maka hal itu akan di nilaia Allah sebagai suatu kegiatan, aktivitas jihad di ajalan Allah, selain itu perlu juga memohon kepada Allah agar syahadah di jalan-Nya.

Meskipun nyawa taruhannya, tidaklah menjadi soal tatkala seseorang paham dan mengerti akan makna dakwah yang sebenarnya. Bahkan banyak para ulama yang rela masuk penjara akibat menegakkan kebenaran. Lebih baik masuk penjara daripada bebas, tetapi berkubang dosa dan membiarkan kemungkaran di depan mata. Nabi Muhammad Saw menyatakan, jika melihat kemungkaran, maka kewajiban umat Islam untuk mencegahnya dengan kekuasaan, tetapi jika tidak mampu maka dengan nasihat-nasihat yang mencerahkan, dan jika tidak mampu maka hendaknya mencari jalan spiritual berupa mendoakan, semoga mereka cepat menyadari akan kesalahannya.

 Keberanian dalam mengungkap kebenaran di tengah pusaran kesesatan merupakan jihad besar. Maka tidak heran jika Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa mengungkapkan kebenaran itu pahit. Meskipun pahit, Nabi Muhammad Saw  tetap menyuruh umatnya menyampaikan kebenaran meskipun hanya satu ayat. Artinya sekecil apapun kita mempunyai suatu informasi yang berguna dan bermanfaat, maka kita disuruh untuk menyampaikan kepada orang lain.  Meskipun informasi itu kita anggap sedikit, tetapi bagi orang lain yang belum tahu atau baru mengetahui informasi tersebut, maka hal itu merupakan ilmu  yang berharga bagi mereka.

 

 

 

 

 

 

logoblog

Thanks for reading Sampaikanlah Nasehat Meskipun Pahit

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar